PGI Dukung 75 Anggota KPK, Warga Kristen Langsung Murka, Sebut Kadrun hingga Taliban

PGI Dukung 75 Anggota KPK, Warga Kristen Langsung Murka, Sebut Kadrun hingga Taliban

JAKARTA– Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) mendapat banyak kecaman hingga dicap Kadrun dan Taliban setelah mengeluarkan pernyataan membela 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinonaktifkan.

“Setelah press conference terpublikasi, PGI menerima kecaman dari banyak warga Kristen. Mayoritas kecaman ini mengerucut pada narasi dominan, ‘kadrun’, ‘Taliban’, dan sejenisnya. PGI dianggap mendukung kelompok kadrun, serta mencampuri urusan yang bukan menjadi ‘core issue’ gereja,” kata Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacky Manuputty lewat keterangan tertulisnya, Ahad (30/5).

Manuputy mengatakan, sikap PGI menanggapi polemic penonaktifkan 75 pegawai KPK, diambil dengan kesadaran penuh bahwa sikap ini bisa memunculkan polemic, terutama di kalangan komunitas Kristen.

Sikap PGI, kata dia, KPK sebagai lembaga anti korupsi harus sepenuhnya didukung. KPK tentunya bukan lembaga ‘super body’ yang sempurna, tetapi ini lembaga terbaik dalam upaya penanggulangan korupsi di Indonesia.

“Sejak dulu PGI telah menyikapi secara kritis kecenderungan pelemahan KPK yang mengemuka lewat konflik berjilid-jilid di KPK,” kata Manuputty.

PGI memandang bahwa, test wawasan kebangsaan (TWK) yang dilakukan terhadap pegawai KPK patut didukung karena itu merupakan perintah undang-undang. Sekalipun begitu, menempelkan pelabelan intoleran dan radikalisme dengan TWK haruslah dikritisi.

“Tujuh dari Sembilan orang pegawai KPK yang berkunjung ke Grha Oikoumene PGI pada hari Jumaat kemarin jelas-jelas tak bisa dikategorikan ‘kadrun’, ‘Taliban’ dan diksi-diksi serupa yang sangat bias identitas (agama), karena mereka merupakan warga gereja (dan tentunya bukan hanya terhadap mereka PGI mengkritisi tautan TWK dengan stigma Taliban maupun kadrun),” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: